Senin, 04 Maret 2019

Pertemuan Keempat MGMP PPKn Membahas Kisi-Kisi USBN 2019


Pertemuan Keempat MGMP PPKn
Membahas Kisi-Kisi USBN 2019

            Awal bulan maret di tahun 2019 ini, pertemuan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PPKn SMP telah memasuki pertemuan keempat. Seperti biasanya, MGMP dilaksanakan di hari Jumat 1 Maret 2019 bertempat di SMP Negeri 1 Bantaeng dengan total peserta yang hadir sebanyak 23 orang dari berbagai SMP dan MTs.
            Pertemuan kali ini terfokus pada pembahasan kisi-kisi Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) PPKn mengingat pelaksanaan USBN ini sudah mendekati hari H yang menurut jadwal yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bantaeng jatuh pada tanggal 1 – 6 April 2019.
            Terkait dengan pelaksanaan USBN sesuai  Peraturan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Nomor: 0048/Bsnp/Xi/2018 Tentang Prosedur Operasional Standar Penyelenggaraan Ujian Sekolah Berstandar Nasional Tahun Pelajaran 2018/2019 BAB IV poin B menyatakan bahwa Mata pelajaran yang diujikan dalam USBN meliputi seluruh mata pelajaran sesuai dengan kurikulum yang diterapkan masing-masing satuan pendidikan termasuk di dalamnya mata pelajaran PPKn.
Secara teknis penyusunan soal-soal USBN tersebut dibagi kedalam dua bagian yakni naskah soal yang buat oleh kementerian sebanyak 25% dan 75% disusun oleh forum MGMP  dengan ketentuan 2 paket soal yang terdiri dari 1 paket soal utama dan 1 paket soal susulan dengan tetap berpedoman pada kisi-kisi soal yang yang disiapkan oleh BSNP. Jumlah soal USBN mata pelajaran PPKn sebanyak 40 nomor pilihan ganda dan 5 nomor soal uraian.
Bertindak sebagai pembahas kisi-kisi pada kali ini adalah Hj. Nurjannah, S.Pd yang didampingi oleh moderator yakni Muhammad Said, S.Pd. Menurut beliau, kisi-kisi USBN pada tahun ini secara umum sedikit mengalami perubahan jika dibandingkan dengan tahun lalu yang salah satunya adalah menerapkan soal yang berorientasi pada penalaran atau Higher Order Thinking Skill (HOTS).
 Dalam pertemuan ini, dinamika yang berkembang adalah penerapan soal HOTS pada soal seperti yang ditanyakan oleh salah seorang peserta yaitu Drs.Saudin. Menurutnya, tidak semua soal membutuhkan stimulus namun stimulus itu hanya boleh digunakan pada soal-soal yang membutuhkan penalaran. Selain itu dari contoh soal yang ditelaah, terdapat beberapa stimulus yang tidak berfungsi sehingga terkesan sebagai pemborosan.
Sementara menurut Santosa, S.Pd.,MM bahwa dalam pembuatan soal disamping memperhatikan teknik penulisan yang berlaku umum, juga harus memperhatikan ketentuan yang telah ditetapkan dalam juknis penulisan soal dari BSNP.
Kegiatan MGMP ini berakhir beberapa saat setelah peserta selesai melaksanakan sholat ashar dengan kesimpulan bahwa kedepannya diperlukan sebuah bank soal yang lahir dari kisi-kisi soal yang diterbitkan oleh BSNP. Dengan demikian, jika tiba waktunya untuk menyusun soal USBN berikutnya, maka guru yang ditunjuk sebagai penyusun soal tidak kewalahan lagi karenanya. Sebagai rekomendasi untuk pertemuan berikutnya peserta akan dibagi kedalam beberapa kelompok untuk menyusun bank soal yang dimaksud.







Tidak ada komentar: