Jumat, 15 Februari 2019

PENDALAMAN BUKU KERJA GURU; MGMP PPKn SMP Kembali Bermusyawarah

Sebagai tindak lanjut pertemuan sebelumnya, MGMP PPKn SMP kembali dilaksanakan untuk pertemuan kedua hari ini Jumat 15 Februari 2019 di tempat yang sama sebelumnya yakni di SMP Negeri 1 Bantaeng sekitar jam 14.00 - 17.00 Wita.

Yang bertindak sebagai pemateri pada kesempatan kali ini yakni Bapak Hasirun, S.Pd.,M.Pd. dengan materi pendalaman buku kerja guru. Beliau memaparkan bahwa Buku Kerja guru merupakan buku panduan guru yang dibuat oleh guru itu sendiri untuk mengontrol kinerjanya yang merupakan kewajiban dalam proses maupun setelah proses pembelajaran. Lebih lanjut beliau menambahkan bahwa Buku Kerja Guru ini merupakan pengembangan dari Permendikbud nomor 20, 21, 22 dan 23 tahun 2016 sekaligus disesuaikan dengan pelaksanaan kurikulum 2013 revisi 2017.
 Buku Kerja Guru terdiri dari empat macam Buku Kerja yang berfungsi untuk memetakan dan menertibkan administrasi guru yang selama ini meskipun beberapa isi dari buku kerja itu telah dilaksanakan namun belum tertata dengan baik. Keempat buku kerja itu antara lain; Buku Kerja 1 memuat; SKL-KI-dan KD, Silabus, RPP dan KKM, Buku kerja 2 memuat; Kode etik guru, ikrar guru, tata tertib guru, pembiasaan guru, kalender pendidikan, program tahunan, program semester dan jurnal agenda guru, Buku Kerja 3 memuat; Daftar hadir, Daftar nilai, penilaian akhlak, analisis ulangan, program perbaikan dan pengayaan, buku pegangan guru-siswa, jadwal mengajar, daya serap siswa, kumpulan kisi-kisi soal, kumpulan soal, analisis butir soal, perbaikan soal, sedangkan buku Kerja 4 memuat; daftar evaluasi diri guru dan program tindak lannjut evaluasi diri guru.

Ketika memasuki sesi diskusi, yang ramai dipertanyakan dan diperbincangkan adalah isi dari buku kerja tiga yakni analisi butir soal dan analisis ulangan harian. Dua orang penanya yakni Sahrir Siala dan Ahmad Abni mempertanyakan relevansi antara analisis ulangan harian dan analisis butir soal. Sementera peserta lainnya yakni bapak Saudin mengelaborasi kondisi idealitas yang diharapkan oleh guru dengan kondisi realitas yang terjadi dilapangan. Lebih jauh menuturkan bahwa kondisi realitas yang dihadapi guru-guru yang tidak aman dalam melaksanakan tugasnya sehingga sebagian guru berada pada kondisi yang dilematis, disisi lain ingin membangun karakter namun dilain sisi rawan berhadapan dengan hukum.

Dibandingkan dengan pertemuan sebelumnya, kuantitas peserta pada pertemuan kedua ini terjadi peningkatan dari 17 orang menjadi 22 orang yang tentunya menambah semangat untuk bermusyawarah. Sebagai statement penutup dari pemateri untuk pemberlakuan buku kerja guru ini akan dimulai pada tahun ajaran baru nantinya.

Sebagai akhir dari pertemuan ini, ketua MGMP PPKn SMP yakni Harmis Abka, S.Pd menyampaikan harapan dan himbuan kepada peseta untuk hadir pada pertemuan minggu depan dihari dan tempat yang sama pula.


















Tidak ada komentar: